Rabu, 10 Oktober 2012
Perpustakaan Desa Menjadi Obyek Wisata Pustaka
Upaya
pengelola Perpustakaan Umum Desa Cileungsi Kidul untuk menjadikan Perpustakaan sebagai
“sahabat” bagi anak-anak nampaknya mulai menuai hasil. Jika selama ini
kunjungan Perpustakaan didominasi anak-anak usia sekolah dasar (SD), yang datang
ke Perpustakaan atas kesadaran sendiri – perorangan – kini mulai datang secara
berombongan, atas inisiatif dan dorongan pihak sekolah.
Adalah
Sekolah Dasar Negeri (SDN) Babakan I Cileungsi, Kab. Bogor yang mulai
mengirimkan siswanya ke Perpustakaan Umum Desa Cileungsi Kidul, dengan
programnya yang bertajuk Wisata Pustaka. Seperti diungkapkan Ibu Nopi – guru pendamping
siswa – program Wisata Pustaka lebih menitik beratkan pengenalan Perpustakaan pada
anak didik, agar lebih mengenal Perpustakaan lebih dalam, tidak hanya sekadar
pemahaman bahwa Perpustakaan adalah tempat penyimpanan buku yang bisa dipinjam.
Program Wisata
Pustaka yang dimulai tanggal 28 September 2012 ini nyatanya akan dijadikan
agenda tetap mingguan perpustakaan desa. Apan Suryadi, Spd.I, Wakil Kepala
Perpustakaan Desa Cileungsi Kidul sekaligus merangkap Humas menyebutkan, bahwa
program ini dijadwalkan tetap setiap hari Jumat (siang) dan Sabtu (pagi dan
siang), sehingga kesempatan sekolah-sekolah yang ada di wilayah Kecamatan
Cileungsi semakin besar untuk berkeunjung ke Perpustakaan.
Karena
keterbatasan tempat, untuk program Wisata Pustaka ini lebih dititik beratkan
untuk siswa SD kelas IV, V dan VI ; dan setiap kunjungan dibatasi maksimal 20
siswa, agar siswa lebih leluasa dalam mendalami Perpustakaan, selain itu unsur efektivitas
pengelola (pustakawan) ‘memandu’ siswa juga menjadi pertimbangan.
Penyambutan oleh Bapak Sugeng Pribadi, Kepala Perpustakaan Umum Desa Cileungsi Kidul, mengawali setiap acara Wisata Pustaka.
Antusisme siswa SDN Babakan 1 saat mengisi formulir keanggotaan.
Apa yang dibaca anak-anak ini? Ternyata beragam, dari komik, majalah anak-anak, buku cerita, sampai buku teknologi ringan.
Dengan penempatan buku sesuai klasifikasinya, membuat anak-anak lebih mudah mencari buku yang diinginkannya.
Foto bersama pengelola perpustakaan -- sebagai kenang-kenangan -- sebelum pamit pulang kembali ke sekolahnya.