Pembukaan Perpustakaan Desa Cileungsi Kidul

Camat Cileungsi, Beben Suhendar, menggunting pita tanda diresamikannya perpustakaan desa, 27 April 2012.

Kunjungan Kepala Perpustakaan Daerah Kab. Bogor

Kepala Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah (KAPD) Kabupaten Bogor, Ferry Adnan (beserta staf), berkenan mengunjungi perpustakaan desa.

Cileungsi Kidul Juara I Perpustakaan Desa Terbaik Kabupaten Bogor

Di tahun 2012, Perpustakaan Desa Cileungsi Kidul berhasil meraih gelar Perpustakaan Desa Terbaik I untuk tingkat Kabupaten Bogor dan Terbaik II untuk tingkat Propinsi Jawa Barat.

Rapat Kerja untuk menyusun program tahun 2013

Bertempat di Cisarua (Puncak) selama 2 hari -- 24-25 Nopember 2012 -- Pengelola perpustakaan Desa Cileungsi Kidul mengadakan rapat kerja untuk membahas program tahun 2013.

Pembentukan Asosiasi perpustakaan Desa Kabupaten Bogor

Untuk lebih memberdayakan peran Perpustakaan Desa di masyarakat, perlu dibetuk asosiasi yang beranggotakan para pengelola perpustakaan desa di kabupaten Bogor.

Sabtu, 12 Juli 2014

Cileungsi Kidul Kembali Mewakili Kab. Bogor ke Tingkat Provinsi


Mempertahankan lebih berat daripada merebut. Mungkin pameo tersebut sangat tepat disandang perpustakaan umum desa Cileungsi Kidul yang di tahun 2014 ini mendapat gelar “terbaik” di Kabupaten Bogor. Sehingga, untuk kedua kalinya perpustakaan desa Cileungsi Kidul, Kecamatan Cileungsi kembali mewakili Kabupaten Bogor ke lomba perpustakaan desa tingkat provinsi Jawa Barat tahun 2014. Sebelumnya, tahun 2012 perpustakaan desa Cileungsi Kidul berhasil meraih juara 1 tingkat kabupaten Bogor dan juara 2 tingkat provinsi Jawa Barat.

Setelah lolos penilaian administratif, hari Jumat (11/7/2014) perpustakaan desa Cileungsi Kidul dikunjungi tim juri dari Badan Perpustakaan dan Kearsipan Daerah (Bapusipda) provinsi Jawa Barat, sebagai rangkaian penilaian lapangan. Seperti diungkapkan tim juri Bapusipda Jabar, Siti Herta Anggia dan Agus Munawar bahwa penilaian langsung di lapangan hanya dilakukan terhadap perpustakaan desa yang masuk dalam 7 besar saja, yang nantinya akan diambil 5 besar untuk penentuan juara 1 sampai 3 dan harapan 1 dan 2. “Untuk juara 1 secara otomatis akan dikirim ke tingkat nasional, mewakili provinsi Jawa Barat,” tutur Siti Herta Anggia.

Menurut Sugeng Pribadi, Kepala Perpustakaan desa Cileungsi Kidul, “Untuk berlomba di tingkat provinsi tidaklah mudah. Kami harus terus melakukan inovasi dan pengembangan pengelolaan perpustakaan, utamanya peran di masyarakat agar terasa manfaat keberadaannya,” Selain itu, “Sistem penjurian tahun ini nampaknya ada sedikit perubahan. Peran pemerintah desa dalam pengembangan perpustakaan menjadi point penting dalam penilaian. Ini yang akan menjadi perhatian kami berikutnya.”

Untuk peluang juara di tingkat provinsi, pengelola perpustakaan desa Cileungsi Kidul tidak mau sesumbar, “Bisa bertahan di peringkat 2 Jawa Barat saja sudah sangat bagus. Apalagi perpusdes lain juga punya kelebihan. Tapi target kami tetap juara 1 provinsi, agar bisa berlomba di tingkat nasional,” ungkat Sugeng, yang selama penilaian didampingi tim dari Perpustakaan Daerah kabupaten Bogor, staf desa Cileungsi Kidul dan pengurus Koperasi Madani yang selama ini bekerjasama dengan perpustakaan desa.


Yang pasti, seperti diungkapkan Apan Suryadi, S.PdI (Wakil Kepala Perpustakaan desa Cileungsi Kidul), tugas utama perpustakaan desa bukan semata-mata disiapkan untuk mengikuti lomba, “Tetapi bagaimana perpustakaan bisa tetap berjalan berkelanjutan, dan bisa memberikan kontribusi positif pada masyarakat pada umumnya. Percuma kita menyandang predikat juara propinsi kalau masyarakat sekitar tidak merasakan dampak dari kemenangan itu sendiri.” 
Ya, sebuah kalimat bijak yang patut untuk direnungkan oleh pengelola perpustakaan desa, dimanapun itu!