Pembukaan Perpustakaan Desa Cileungsi Kidul

Camat Cileungsi, Beben Suhendar, menggunting pita tanda diresamikannya perpustakaan desa, 27 April 2012.

Kunjungan Kepala Perpustakaan Daerah Kab. Bogor

Kepala Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah (KAPD) Kabupaten Bogor, Ferry Adnan (beserta staf), berkenan mengunjungi perpustakaan desa.

Cileungsi Kidul Juara I Perpustakaan Desa Terbaik Kabupaten Bogor

Di tahun 2012, Perpustakaan Desa Cileungsi Kidul berhasil meraih gelar Perpustakaan Desa Terbaik I untuk tingkat Kabupaten Bogor dan Terbaik II untuk tingkat Propinsi Jawa Barat.

Rapat Kerja untuk menyusun program tahun 2013

Bertempat di Cisarua (Puncak) selama 2 hari -- 24-25 Nopember 2012 -- Pengelola perpustakaan Desa Cileungsi Kidul mengadakan rapat kerja untuk membahas program tahun 2013.

Pembentukan Asosiasi perpustakaan Desa Kabupaten Bogor

Untuk lebih memberdayakan peran Perpustakaan Desa di masyarakat, perlu dibetuk asosiasi yang beranggotakan para pengelola perpustakaan desa di kabupaten Bogor.

Sabtu, 12 Juli 2014

Cileungsi Kidul Kembali Mewakili Kab. Bogor ke Tingkat Provinsi


Mempertahankan lebih berat daripada merebut. Mungkin pameo tersebut sangat tepat disandang perpustakaan umum desa Cileungsi Kidul yang di tahun 2014 ini mendapat gelar “terbaik” di Kabupaten Bogor. Sehingga, untuk kedua kalinya perpustakaan desa Cileungsi Kidul, Kecamatan Cileungsi kembali mewakili Kabupaten Bogor ke lomba perpustakaan desa tingkat provinsi Jawa Barat tahun 2014. Sebelumnya, tahun 2012 perpustakaan desa Cileungsi Kidul berhasil meraih juara 1 tingkat kabupaten Bogor dan juara 2 tingkat provinsi Jawa Barat.

Setelah lolos penilaian administratif, hari Jumat (11/7/2014) perpustakaan desa Cileungsi Kidul dikunjungi tim juri dari Badan Perpustakaan dan Kearsipan Daerah (Bapusipda) provinsi Jawa Barat, sebagai rangkaian penilaian lapangan. Seperti diungkapkan tim juri Bapusipda Jabar, Siti Herta Anggia dan Agus Munawar bahwa penilaian langsung di lapangan hanya dilakukan terhadap perpustakaan desa yang masuk dalam 7 besar saja, yang nantinya akan diambil 5 besar untuk penentuan juara 1 sampai 3 dan harapan 1 dan 2. “Untuk juara 1 secara otomatis akan dikirim ke tingkat nasional, mewakili provinsi Jawa Barat,” tutur Siti Herta Anggia.

Menurut Sugeng Pribadi, Kepala Perpustakaan desa Cileungsi Kidul, “Untuk berlomba di tingkat provinsi tidaklah mudah. Kami harus terus melakukan inovasi dan pengembangan pengelolaan perpustakaan, utamanya peran di masyarakat agar terasa manfaat keberadaannya,” Selain itu, “Sistem penjurian tahun ini nampaknya ada sedikit perubahan. Peran pemerintah desa dalam pengembangan perpustakaan menjadi point penting dalam penilaian. Ini yang akan menjadi perhatian kami berikutnya.”

Untuk peluang juara di tingkat provinsi, pengelola perpustakaan desa Cileungsi Kidul tidak mau sesumbar, “Bisa bertahan di peringkat 2 Jawa Barat saja sudah sangat bagus. Apalagi perpusdes lain juga punya kelebihan. Tapi target kami tetap juara 1 provinsi, agar bisa berlomba di tingkat nasional,” ungkat Sugeng, yang selama penilaian didampingi tim dari Perpustakaan Daerah kabupaten Bogor, staf desa Cileungsi Kidul dan pengurus Koperasi Madani yang selama ini bekerjasama dengan perpustakaan desa.


Yang pasti, seperti diungkapkan Apan Suryadi, S.PdI (Wakil Kepala Perpustakaan desa Cileungsi Kidul), tugas utama perpustakaan desa bukan semata-mata disiapkan untuk mengikuti lomba, “Tetapi bagaimana perpustakaan bisa tetap berjalan berkelanjutan, dan bisa memberikan kontribusi positif pada masyarakat pada umumnya. Percuma kita menyandang predikat juara propinsi kalau masyarakat sekitar tidak merasakan dampak dari kemenangan itu sendiri.” 
Ya, sebuah kalimat bijak yang patut untuk direnungkan oleh pengelola perpustakaan desa, dimanapun itu!

Senin, 04 November 2013

Pustaka Swadaya Desa Cileungsi Kidul (3)


Tampak depan Perpustakaan Desa Cileungsi Kidul (Foto: Novri, KBR68H)


Contoh Perpustakaan

Setidaknya bisa diilihat dari berbagai kegiatan yang ada.  Perpustakaan tak sekadar tempat yang hening untuk membaca atau meminjam buku. 

Masih buruknya pengelolaan perpustakaan bisa ditengok di sejumlah sekolah,  Seperti dituturkan salah satu  petugas perpustakaan di sebuah SMA negeri  Jakarta, Siswiningsih menjelaskan, ”Tadinya sih ada majalah, tabloid. Tapi sekarang katanya di stop karena katanya yang baca ibu-ibu. Bukan anak-anak yang baca.Tadinya kita langganan, tapi distop. Kata bendaharanya yang baca ibu-ibu. Padahal namanya perpustakaan ya engga ibu-ibu, engga anak-anak. Cuma ya udahlah, mau diapain.”

Siswa nyaris tak ada waktu untuk datang berkunjung. Saat istirahat, mereka lebih suka kongkow bersama rekannya atau  makan di kantin. Upaya menghidupkan perpustakaan sekolah terang Sis sebenarnya tetap ada. Salah satunya kata guru fisika, Fahrizal dengan cara mengajak siswa belajar di perpustakaan.  

“Saya bawa ke perpustakaan, mereka terserah, santai aja. Ada yang selonjoran. Jadi suasana yang jenuh di kelas, saya ganti suasana santai. Bahwa fisika itu tidak momok dengan hitung-hitungan. Mau bagaimana kita bisa menghitung, mau tiduran, selonjoran. Yang penting kegiatan belajar mengajar berjalan,” kata Fahrizal.

Untuk hidupkan perpustakaan  perlu terobosan dan kreatifitas seperti yang dilakoni pengelola Perpustakaan Desa Cileungsi Kidul. Koleksi buku dan bahan bacaan yang tersedia di  perpustakaan  idealnya seperti di toko buku jelas  

Juru Bicara Perpustakaan Nasional, Agus Sutoyo menambahkan, ”Semboyan toko buku harusnya kita pakai itu. Hari ini judul keluar, buku itu sudah ada di rak-rak toko buku. Ini yang sulit kita adakan, bahwa setiap buku baru sudah harus ada di perpustakaan. Jadi kalau masyarakat ke toko buku mungkin anggarannya terbatas, itu harusnya sudah ada di perpustakaan.”

Perpustakaan Desa Cileungsi Kidul  bisa dijadikan contoh perpustakaan lain di tanah air.  Harapannya lewat ragam kegiatan  dan koleksi bacaan yang dimiliki ikut mencerdaskan dan membuat senang para  pengunjungnya. 


*** 


Jumat, 04 Oktober 2013

Pustaka Swadaya Desa Cileungsi Kidul (2)


Kepala Perpustakaan Desa Cileungsi Kidul Sugeng Pribadi (tengah) 
bersama staf perpustakaan (Foto: Novri, KBR68H)


Pemutaran Film

Soal kunjungan  yang disebut Sugeng Pribadi tadi maksudnya siswa dari sekolah sekitar yang datang menyambangi perpustakaan ini.  “Setelah datang ke perpustakaan, kami sedikit beri gambaran perpustakaan itu apa. Bahwa perpustakaan itu bukan kumpulan buku-buku yang menjemukan. Kemudian kami ajak fun game. Kalau mereka dari Desa Cileungsi Kidul, akan ada semacam kuis-kuis kecil, ‘siapa nama kepala desa?’, jadi mereka akan happy, jadi fun di perpustakaan. Baru setelah mereka relax, masuk perpustakaan, dengan senang mereka akan membaca. Biasanya sih maksimal 3 jam,” kata Sugeng. 

Kedatangan rombongan sekolah tersebut tak begitu saja terjadi. Sugeng dan kawan-kawan pengelola perpustakaan rutin jemput bola ke sekolah-sekolah. Awalnya memang sulit menarik minat pengunjung ke perpustakaan ini kalau tak melakukan jemput bola, kata petugas perpustakaan, Siti Hindun. Dengan pendekatan kepada orang tua juga, anak-anak pun ramai berkunjung, apalagi kalau akhir pekan.

Salah satu sekolah yang rutin mendatangi perpustakaan Desa Cileungsi Kidul adalah pelajar di tempat Apan Suryadi mengajar, SD Negeri Babakan 1. “Secara berkala setiap Jumat Sabtu kami programkan setiap minggunya, baik siswa putra-putri. Karena keterbatasan tempat di sini (di perpustakaan), paling satu kali kunjungan itu 40 anak,” kata Apan.

Bahkan kata kepala perpustakaan, Sugeng Pribadi, ada sekolah yang jauh-jauh hari sudah memesan tempat  untuk beberapa bulan kunjungan. “Jadi ada satu sekolah itu ada yang sudah pesan untuk delapan sesi. Delapan sesi bisa dibayangkan 8 x 30 siswa sudah 240 orang. Belum sekolah yang lain. Ini termasuk program yang lumayan sukses sehingga dikunjungi banyak anak-anak,” jelasnya. 

Di bagian belakang perpustakaan, ada sebuah ruangan yang luasnya sekitar 4 x 8 meter. Di dindingnya, nampak papan tulis yang menyisakan guratan  gambar binatang. Ruangan ini juga dilengkapi projector. Inilah  tempat yang biasa digunakan untuk menyaksikan film atau mendongeng. 

“Yang menarik ini, belum pernah ada perpustakaan desa mengadakan nonton bareng. Jadi setiap malam minggu daripada anak-anak di komplek perumahan atau sekitarnya itu berkeliaran main PS (play station), atau ke mall, kami kumpulkan di perpustakaan. Kami putarkan film layar lebar yang mengandung unsur edukatif. Kalau sekarang seperti Tendangan dari Langit, Laskar Pelangi. Jadi kadang-kadang kita request, film apa yang mereka inginkan, kita coba carikan,” jelas Sugeng. 

Siswa tempat Apan mengajar suka datang ke sini saban malam minggu untuk menonton film yang mendidik. “Kami juga gelar mendongeng, kemudian nonton bareng, layar lebar, film-film setiap malam minggu,” imbuhnya. Pengelola Perpustakaan Desa Cileungsi Kidul berupaya membuat pengunjung betah dan  nyaman.   

Perpustakaan Desa Cileungsi Kidul  memang tak semata berfokus ke layanan buku.   Pengelola juga menyediakan berbagai macam  program. Mulai dari  bimbingan belajar untuk siswa sampai membuat ragam lomba.  “Di awal-awal berdiri kami mengadakan lomba mewarnai gambar dan menggambar untuk SD dan TK se-Kecamatan Cileungsi. Di sana ada sekitar 600-700 peserta dan halaman kami tak cukup untuk menampung mereka selama dua hari. Ada hal-hal lain yang kami coba misalnya dengan mengadakan lomba resensi buku untuk anak-anak SMP dan SMA,” kata Sugeng. 


Di halaman sebelah kanan perpustakaan, ada ruangan terbuka seluar 4 x 10 meter. Di dinding yang dibalut cat biru dipajang foto  perjalanan dua tahun perpustakaan ini. Ini adalah tempat pemberdayaan  masyarakat sekitar. Perpustakaan menjadi tempat diskusi bisnis rumahan, ujar warga setempat, Siti Hindun.

Warga belajar, berdiskusi, dan mendapat informasi tambahan. Seperti cara membatik dan membuat makanan sehat. Meski punya seabrek kegiatan, tapi kepala perpustakaan, Sugeng Pribadi masih punya kegundahan. Koleksi bacaan baru dirasa masih kurang. Sebut saja koran atau majalah.

“Ini yang saya terus terang miris. Sebenarnya perpustakaan ini adalah juara kabupaten, juara provinsi. Kemudian kami coba ke beberapa penerbit daerah untuk memberikan support, minimal memberikan ya free lah satu koran harian, tabloid. Sehingga masyarakat ini, karena dampaknya menurut saya cukup signifikan. Free satu harian, akan dibaca banyak orang,” jelasnya.

Kegundahan hatinya didengar pihak Perpustakaan Nasional. Perpustakaan ini berfungsi menyusun kebijakan nasional di bidang perpustakaan, salah satunya mengelola perpustakaan desa. Juru Bicara Perpustakaan Nasional, Agus Sutoyo mengatakan Perpustakaan Desa Cileungsi Kidul bisa mengajukan ke kabupaten atau langsung ke Perpustakaan Nasional.

“Bisa banget. Makanya kepala perpustakaannya itu membuat surat ke kabupaten/kota. Bahkan ke Perpustakaan Nasional pun kalau itu memang, kita menyebutnya perpustakaan komunitas, itu bisa dapat bantuan. Jadi ada satu pusat yang membawahi itu Pusat Pengembangan Perpustakaan di Jalan Merdeka Selatan No. 11,” terang Agus. 

*** 



Rabu, 04 September 2013

Pustaka Swadaya Desa Cileungsi Kidul (1)

Suasana ruang baca di Perpustakaan Desa Cileungsi Kidul.


Apa yang Anda bayangkan jika berkunjung ke perpustakaan? Tempat yang hening atau sekadar lokasi untuk  membaca atau meminjam buku semata? Lupakan itu semua.  Pengelola Perpustakaan Desa Cileungsi Kidul di Kabupaten Bogor, Jawa Barat mengubah kesan perpustakaan  yang membosankan. Perpustakaan ini punya seabreg kegiatan untuk membuat betah pengunjungnya terutama anak-anak. Mulai dari pemutaran film sampai diskusi santai.

Siang itu, Habib Ahmad Ayasi tampak serius mengamati sebuah buku cerita. Bocah kelas 2 SD ini sedang membuka halaman buku cerita yang dilengkapi dengan soal hitung-hitungan sederhana. Panas terik matahari tak menyurutkan niatnya datang ke perpustakaan Desa Cileungsi Kidul sepulang sekolah. 

Habib hampir tiap hari datang ke perpustakaan yang ada di Kabupaten Bogor, Jawa Barat ini. Inilah perpustakaan hasil urunan warga Desa Cileungsi Kidul. Mereka menyewa sebuah rumah seluas 84 meter persegi atau kira-kira hampir seluas lapangan bulu tangkis. Lima petugas perpustakaan dipekerjakan  di sini.

Sejak berdiri hampir dua tahun lalu perpustakaan ini hanya mengkoleksi seribu eksemplar buku hasil sumbangan  Pemerintah Kabupaten Bogor, kata Kepala Perpustakaan, Sugeng Pribadi. Sebelum dipajang di rak perpustakaan, buku –buku tersebut teronggok sekitar dua tahun di kantor desa. 



Permasalahan klasik. Di desa itu, kalau dapat buku, kemudian perpustakaannya dimana tempatnya? Akhirnya singkat cerita dari bapak kepala desa, kita ngobrol-ngobrol dengan warga yang lain, akhirnya kita carikan tempat. Kita sepakati perpustakaan desa ini akan lebih bagus kalau ditangani masyarakat secara swadaya,” kata Sugeng. 

Salah satu petugas perpustakaan, Esi Sukaesih menuturkan alasan  berdirinya perpustakaan. Salah satunya kata dia untuk menggugah minat baca anak.  “Merasa prihatin dengan lingkungan. Kalau engga ada perpustakaan, anak-anak itu kebanyakan main. Daripada main mending baca buku, mainnya ke sini (ke perpustakaan-red). Maunya saya sih begitu, tapi namanya anak-anak kan enggak bisa dipaksa. Udah gitu teknologi sudah canggih. Susah...Menumbuhkan minat baca anak-anak itu sulit banget,” jelasnya. 

Sebagian buku  koleksi perpustakaan kata Sugeng merupakan sumbangan warga setempat.   Total koleksi buku di perpustakaan ini mencapai hampir 4 ribu eksemplar dengan berbagai jenis judul. Ribuan buku tersebut tersusun rapi di rak-rak  di ruangan yang berbentuk segi empat.  Di bagian tengah ruangan disediakan kursi dan bangku dengan karpet hijau untuk pembaca menikmati isi buku. 


***

Kamis, 13 Desember 2012

Asosiasi Terbentuk, Perpustakaan Desa Optimis Makin Berkembang


Para inisiator pembentukan Asosiasi Perpustakaan Desa Kabupaten Bogor 
foto bersama tim dari Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kabupaten Bogor 
dan Propinsi Jawa Barat. 
Sugeng Pribadi (berdiri, tengah) terpilih sebagai Ketua Umum Asosiasi.



Setelah melakukan serangkaian pertemuan pendahuluan antar perpustakaan desa dalam beberapa bulan terakhir, akhirnya Asosiasi Perpustakaan Desa Kabupaten Bogor secara resmi terbentuk pada hari Kamis, 13 Desember 2012. Asosiasi yang bertujuan untuk lebih memberdayakan perpustakaan desa dalam upaya pencerdasan masyarakat melalui media informasi ini diprakarsai 5 perpustakaan desa yang ada di Kabupaten Bogor, yaitu Cileungsi Kidul (Kec. Cileungsi), Lemah Duhur (Kec. Caringin), Cipelang (Kec. Cijeruk), Caringin (Kec. Caringin) dan Pabuaran (Kec. Cibinong), dengan difasilitasi oleh Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kabupaten Bogor.

Musyawarah pembentukan Asosiasi yang dilakukan bersamaan dengan acara “Seminar Kajian Perilaku Pencarian Informasi Masyarakat Jawa Barat” yang diadakan oleh Badan Perpustakaan dan Kearsipan Propinsi Jawa Barat ini diadakan di Puri Avia Hotel, Cipayung (Puncak), dan sepakat memilih Sugeng Pribadi, SE, Kepala Perpustakaan Desa Cileungsi Kidul, sebagai Ketua Umum, Apan Suryadi, S.Pd.I (Desa Cileungsi Kidul) sebagai Sekretaris, dan Titi Purwaningsih, S.Pd. (Desa Lemah Duhur) sebagai Bendahara, sedang instrumen kepengurusan lainnya akan ditentukan kemudian.

Dalam pemaparan umum setelah terpilih, Sugeng Pribadi menitik beratkan pada perlunya pendataan dan konsolidasi antar perpustakaan desa di wilayah Kabupaten Bogor, yang jumlahnya ratusan, sebagai program awal yang harus dijalankan. “Potensi desa untuk mengembangkan perpustakaan sangatlah besar, tetapi banyak yang belum faham cara pengelolaannya, sehingga stimulus bantuan buku dari pemerintah lebih banyak terbengkalai begitu saja. Adalah tugas Asosiasi untuk membantu pengembangannya, baik dari segi organisasi maupun sumberdaya manusianya. Jangan hanya dibebankan pada pemerintah saja, tetapi Perpustakaan desa yang sudah maju harus ikut membantu,” ujar Kepala Perpustakaan Desa Cileungsi Kidul ini, yang di tahun 2012 berhasil menyabet Juara 1 Perpustakaan Desa terbaik tingkat Kabupaten Bogor, dan Juara 2  tingkat Propinsi Jawa Barat.

Sementara itu, Ade M. Sya’ban dan Eli Nurhayati, SH. (Kasie Pengelolaan KAPD Kabupaten Bogor) yang melakukan pendampingan selama proses musyawarah berlangsung sangat optimis Asosiasi bisa merealisasikan misi maupun program yang diembannya. “Para inisiator Asosiasi ini berasal dari para pengelola perpustakaan desa yang sudah punya prestasi mulai dari tingkat kabupaten, propinsi sampai nasional, jadi kemampuan untuk ikut membantu mengembangkan perpustakaan desa yang lain bisa diandalkan. Yang terpenting adalah Asosiasi bekerja dengan ikhlas dan sungguh-sunggu, agar pengembangan perpustakaan desa di Kabupaten Bogor bisa lebih cepat dan merata,” ujar Ade M. Sya’ban.

*** 

Rabu, 28 November 2012

Peningkatan Ekonomi Masyarakat Berbasis Perpustakaan Desa


Menjelang berakhirnya tahun 2012, Perpustakaan Desa Cileungsi Kidul, Kec. Cileungsi, mengadakan Rapat Kerja untuk mengevaluasi program-program yang telah direalisasikan pada tahun 2012 dan menyusun rencana kerja sebagai proyeksi kegiatan di tahun 2013 mendatang. Rapat kerja yang diadakan di salah satu villa di daerah Cisarua Puncak, tanggal 24-25 Nopember 2012, dihadiri seluruh pengurus dan pustakawan perpustakaan desa serta Kepala Desa Cileungsi Kidul yang diwakili oleh Sekretaris Desa, Saeful Anwar.

Menurut Sugeng Pribadi, Kepala Perpustakaan Desa Cileungsi Kidul, rapat kerja yang bertajuk “Optimis, Lebih Baik & Lebih Maju di 2013” ini sengaja lebih awal diadakan karena, “Sebagai Perpustakaan Desa terbaik I tingkat kabupaten Bogor dan terbaik II tingkat propinsi Jawa Barat tahun 2012, kami harus tetap menjaga ‘status terbaik’ itu dengan menjaga ritme kerja yang sudah ada, dan akan coba kami tingkatkan di tahun 2013 untuk mencapai prestasi yang lebih baik, yaitu tingkat nasional.”  Disamping itu, “Untuk kedepannya kami akan lebih berorientasi pada pengembangan ekonomi masyarakat yang berbasis perpustakaan, karena untuk sisi layanan, koleksi dan administratif, perpustakaan kami sudah cukup memadahi,” lanjutnya.

Sebagai bentuk konkrit dari program pengembangan ekonomi masyarakat, perpustakaan desa Cileungsi Kidul kembali akan menggandeng Koperasi MADANI Cileungsi sebagai mitranya, utamanya untuk support modal usaha. “Kalau di tahun 2012 kami mensupport perpustakaan desa dari segi sumber daya manusia (SDM) dan teknologi informasi (IT), di tahun 2013 kami akan konsentrasi pada support modal usaha bagi kelompok-kelompok pembaca yang serius ingin mengembangkan usaha berdasar buku yang dibacanya di Perpustakaan,” jelas Jaelani, S.Pd, Ketua Koperasi Madani Cileungsi, yang ikut hadir dalam rapat kerja tersebut.

Sementara Kepala Desa Cileungsi Kidul, yang diwakil Sekretaris Desa Saeful Anwar, dalam arahannya lebih menekankan pada perlunya menjalin komunikasi lebih intensif lagi pada masyarakat dan instansi terkait, baik melalui kegiatan-kegiatan kemasyarakatan maupun koleksi buku-buku perpustakaan, “Karena dengan menyediakan buku yang punyai nilai tambah bagi masyarakat, berarti Perpustakaan desa sudah punya bukti nyata untuk merealisasikan program pengembangan ekonomi masyarakat. Dan ini harus dibarengi dengan komunikasi dan koordinasi yang terus menerus tanpa putus,” paparnya.

***

Rabu, 10 Oktober 2012

Perpustakaan Desa Menjadi Obyek Wisata Pustaka



Upaya pengelola Perpustakaan Umum Desa Cileungsi Kidul untuk menjadikan Perpustakaan sebagai “sahabat” bagi anak-anak nampaknya mulai menuai hasil. Jika selama ini kunjungan Perpustakaan didominasi anak-anak usia sekolah dasar (SD), yang datang ke Perpustakaan atas kesadaran sendiri – perorangan – kini mulai datang secara berombongan, atas inisiatif dan dorongan pihak sekolah.

Adalah Sekolah Dasar Negeri (SDN) Babakan I Cileungsi, Kab. Bogor yang mulai mengirimkan siswanya ke Perpustakaan Umum Desa Cileungsi Kidul, dengan programnya yang bertajuk Wisata Pustaka. Seperti diungkapkan Ibu Nopi – guru pendamping siswa – program Wisata Pustaka lebih menitik beratkan pengenalan Perpustakaan pada anak didik, agar lebih mengenal Perpustakaan lebih dalam, tidak hanya sekadar pemahaman bahwa Perpustakaan adalah tempat penyimpanan buku yang bisa dipinjam.

Program Wisata Pustaka yang dimulai tanggal 28 September 2012 ini nyatanya akan dijadikan agenda tetap mingguan perpustakaan desa. Apan Suryadi, Spd.I, Wakil Kepala Perpustakaan Desa Cileungsi Kidul sekaligus merangkap Humas menyebutkan, bahwa program ini dijadwalkan tetap setiap hari Jumat (siang) dan Sabtu (pagi dan siang), sehingga kesempatan sekolah-sekolah yang ada di wilayah Kecamatan Cileungsi semakin besar untuk berkeunjung ke Perpustakaan.

Karena keterbatasan tempat, untuk program Wisata Pustaka ini lebih dititik beratkan untuk siswa SD kelas IV, V dan VI ; dan setiap kunjungan dibatasi maksimal 20 siswa, agar siswa lebih leluasa dalam mendalami Perpustakaan, selain itu unsur efektivitas pengelola (pustakawan) ‘memandu’ siswa juga menjadi pertimbangan.


Penyambutan oleh Bapak Sugeng Pribadi, Kepala Perpustakaan Umum Desa Cileungsi Kidul, mengawali setiap acara Wisata Pustaka. 

 Antusisme siswa SDN Babakan 1 saat mengisi formulir keanggotaan.

 Apa yang dibaca anak-anak ini? Ternyata beragam, dari komik, majalah anak-anak, buku cerita, sampai buku teknologi ringan.

Dengan penempatan buku sesuai klasifikasinya, membuat anak-anak lebih mudah mencari buku yang diinginkannya.

Foto bersama pengelola perpustakaan -- sebagai kenang-kenangan -- sebelum pamit pulang kembali ke sekolahnya.

Senin, 10 September 2012

Kepala KAPD Kab. Bogor Kunjungi Perpustakaan Desa


Sebagai bagian dari pembinaan terhadap Perpustakaan Desa yang ada di Kabupaten Bogor, pada hari Rabu tanggal 29 Agustus 2012, Kepala Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kabupaten Bogor, Drs. H. Ferry Adnan, M.Si., berkesempatan mengunjungi Perpustakaan Umum Desa Cileungsi Kidul, Kecamatan Cileungsi, yang berada di areal Perumahan Grand Harmony Blok B No. 8 Cileungsi.

Tentu saja kunjungan yang dibarengi dengan penyerahan hadiah secara simbolis berupa satu set rak buku – karena Perpustakaan Desa Cileungsi Kidul berhasil meraih Juara I Perpustakaan Desa tingkat Kabupaten Bogor – ini bukan hanya Bapak Ferry Adnan sendiri, tetapi juga diserta rombongan pustakawan dan beberapa staf Kantor Arsip dan Perpusda Kabupaten Bogor, termasuk juga Ibu Eli Nurhayati, SH. Sebagai Kepala Seksi Pengelolaan Perpustakaan KAPD Kab. Bogor.

Karena acara kunjungan ini sifatnya lebih kepada pembinaan dan silaturahim, maka suasananyapun tidaklah sedemikian formal. Apalagi tim pustakawan dan Ibu Eli sendiri sudah sangat familiar dengan Perpustakaan Desa Cileungsi Kidul, karena sudah beberapa kali melakukan kunjungan dan pembinaan. Meski demikian, arahan dan saran-saran dari Bapak Ferry Adnan untuk kemajuan dan perkembangan Perpustakaan Desa sendiri sangatlah berharga, apalagi untuk menghadapi era informasi yang sudah semakin maju tentu diperlukan inovasi-inovasi tambahan dalam mengelola Perpustakaan desa.

Kunjungan yang memakan waktu hampir 3 jam ini diterima langsung oleh Kepala Perpustakaan Desa Cileungsi Kidul, Sugeng Pribadi, SE., Humas Perpustakaan Desa: Apan Suryadi, S.PdI., dan pustakawan serta staf/karyawan Perpustakaan Desa. Selain itu, juga dihadiri oleh Sekretaris Desa Cileungsi Kidul, Bapak Saeful Anwar – mewakili Kepala Desa Cileungsi Kidul, H.M. Malkan Ardi, yang berhalangan hadir – Pengurus dan Pengelola Koperasi MADANI Cileungsi (yang selama ini bekerjasama dengan Perpustakaan Desa), dan juga ibu-ibu Pengurus Yayasan Sekar Pertiwi Cileungsi, yang menjadi bagian kelompok binaan Perpustakaan Desa.

Berikut foto-foto dalam acara tersebut:

Bincang santai di ruang baca perpustakaan, dari kiri: Ibu Eli Nurhayati (Kasie Pengelolaan Perpustakaan KAPD Kab. Bogor), Sugeng Pribadi (Kepala Perpustakaan Desa Cileungsi Kidul), Bapak Ferry Adnan (Kepala KAPD Kab. Bogor). 

Sekretaris Desa Cileungsi Kidul, Bapak Saeful Anwar, memberikan penjelasan kepada rombongan KAPD Kab. Bogor seputar upaya-upaya pembenahan yang dilakukan oleh pihak desa terhadap perpustakaan.

Pustakawan dan Staf KAPD Kab. Bogor berkesempatan keliling dan melihat ruangan yang dipakai Perpustakaan Desa Cileungsi Kidul, sekaligus memberikan masukan-masukan positif untuk perkembangan Perpustakaan Desa. 

Staf Perpustakaan Desa bersama Ibu-ibu Pengurus Yayasan Sekar Pertiwi (YSP).  Sebagai bagian dari kelompok masyarakat, YSP selalu ikut serta dalam aktivitas Perpustakaan Desa. Selain memberikan kontribusi positif, juga menjadi bagian dalam pengembangan Perpustakaan Desa, terutama sebagai motivator kelompok binaan perpustakaan. 

Foto bersama di teras Perpustakaan Desa Cileungsi Kidul, sebelum pamitan.

Senin, 03 September 2012

Perpustakaan Desa Diharap Bisa Rangkul Perusahaan



Perpustakaan Desa Cileungsi Kidul, Kabupaten Bo­gor, diminta untuk lebih me­rang­kul perusahaan-perusahaan yang ada di wilayah ini dalam penguatan fungsi dan keberadaan Perpustakaan tersebut ke depan.


Permintaan itu disampaikan Kepala Kantor Arsip dan Perpus­ta­kaan Daerah Kabupaten Bogor, Ferry Adnan saat melakukan kunjungan bersama stafnya ke Per­pustakaan Cileungsi Kidul.

"Kita berkeyakinan, dengan ada­nya kerjasama yang erat antara Perpustakaan Desa Cileungsi Ki­dul dengan perusahaan-perusahaan melalui program Corporate Social Responsibility, maka keberadaan Perpustakaan Desa Ci­­leung­si Kidul ini, akan semakin bermanfaat bagi masyarakat," kata Ferry Adnan yang ditemui di sela-sela kunjungannya, kemarin.

Kunjungan Kepala Kantor APD Pe­me­rintah Kabupaten Bogor, Ferry Ad­nan itu sekaligus juga untuk menyerahkan hadiah kepada Perpustakaan Desa Cileungsi Ki­­dul yang belum lama ini berhasil meraih Juara II di Tingkat Jawa Barat. Hadiah yang diberikan be­rupa uang pembinaan dan se­jumlah peralatan Perpustakaan.

Sebagaimana diberitakan se­be­­lumnya, setelah sukses menyabet gelar Juara I di Tingkat Kabupaten Bo­gor, Perpustakaan Desa Ci­leungsi Kidul berhasil meraih sukses dengan tampil sebagai Juara II dalam lomba antarperpustakaan se-Jawa Barat. Perpustakaan Desa Cileungsi Kidul sendiri merupakan perwakilan Kabupaten Bogor dalam perlombaan tersebut.

"Perwakilan Kabupaten Bogor, yakni Perpustakaan Desa Cileungsi Kidul berhasil meraih Juara II. Sedangkan Juara I adalah, Per­pus­takaan dari Losari, Cirebon. Hasil itu cukup memuaskan kita," kata Eli Nurhayati, Kepala Seksi Pe­ngelolaan Perpustakaan Kabu­pa­­ten Bogor melalui sambungan telepon belum lama ini.

Pengelola Perpustakaan Desa Cileungsi Kidul, Sugeng Pribadi juga tidak menampik hasil tersebut. Menurut dia, walau hanya me­raih peringkat kedua, pihak­nya sudah cukup puas. Apalagi, Perpustakaan Cileungsi Kidul merupakan Per­­pustakaan yang baru beroperasi se­jak beberapa bulan lalu.

"Hasil ini sudah membangga­kan. Kami akan menjadikan pres­tasi ini sebagai motivasi untuk lebih mengembangkan diri lagi ke depan, sehingga selain akan mencatat prestasi lainnya, juga agar lebih bermakna bagi masyarakat banyak," jelasnya.

***

Jumat, 13 Juli 2012

Cileungsi Kidul Juara 2 Perpustakaan Desa se-Jawa Barat


“Koleksi buku, pengolahan bahan  pustaka, pembinaan dan pengembangan SDM serta kerja sama. Cileungsi Kidul sudah memenuhi kriteria, makanya mereka layak untuk mewakili Kabupaten Bogor”
-----

Prestasi gemilang diraih oleh Desa Cileungsi Kidul, Kecamatan Cileungsi. Perpustakaan desanya meraih juara kedua lomba perpustakaan desa se-Jawa Barat. Sebelumnya, desa tersebut menjadi juara pertama tingkat Kabupaten Bogor yang diselenggarakan Kantor Arsip Perpustakaan Daerah (KAPD).

Kasi Pengelolaan Perpustakaan, Eli Nurhayati mengatakan, penilaian yang dilakukan juri saat lomba perpustakaan desa tingkat kabupaten dilakukan secara objektif.

Dari 73 desa yang ikut lomba, perpustakaan Desa Cileungsi Kidul memiliki manajemen pengelolaan yang tertata dengan baik serta dilengkapi sarana dan  prasarana yang menunjang. Untuk itu, desa tersebut mewakili Kabupaten Bogor untuk lomba perpustakaan desa tingkat provinsi.

Koleksi buku, pengolahan bahan pustaka, pembinaan dan pengembangan SDM serta kerja sama. Cileungsi Kidul sudah memenuhi kriteria, makanya mereka layak untuk mewakili Kabupaten Bogor,” ujarnya kepada Radar Bogor, kemarin.

Eli menjelaskan, perpustakaan Desa Cileungsi Kidul tersebut berawal dari stimulan buku dari dana APBN melalui provinsi untuk 50 desa, masing-masing Rp 5 juta. “Alhamdulillah, Cileungsi Kidul meraihnya, dan mereka mendapatkan rak buku, trofi dan uang pembinaan Rp3 juta dari provinsi, karena desa itu mampu mengelola uang yang diberikan dari APBN,” terangnya.

Selain hadiah yang didapat dari provinsi, desa tersebut mendapatkan rak buku, trofi dan uang pembinaan sebesar Rp 3 juta dari Kabupaten Bogor. Untuk juara dua yang diraih oleh Lembahduhur, Kecamatan Caringin mendapat rak buku, trofi dan uang Rp 2 juta. Juara ketiga, dimenangkan Desa Cikarawang, Kecamatan Dramaga mendapat rak buku, trofi dan uang Rp 1 juta.
(ike)
***

Rabu, 11 Juli 2012

Alhamdulillah, Tahun Ini Kami Juara I Kabupaten Bogor


Perlombaan Tingkat Provinsi Jabar :

Perpustakaan Desa Cileungsi Kidul Wakili Kabupaten Bogor


"Di tingkat Kabupaten Bogor, Perpustakaan Cileungsi Kidul berhasil menyisihkan sejumlah perpustakaan lainnya. Perpustakaan ini memang yang terbaik berdasarkan hasil penilaian tim penilai."

WALAU baru beberapa bulan beroperasi, tetapi Perpustakaan Desa Cileungsi Kidul, Kecamatan Cileungsi, sudah mampu berbicara di tingkat Kabupaten Bogor. Dalam penilaian, perpustakaan yang baru berdiri sekitar lima bulan itu berhasil meraih predikat terbaik, dan berhak mewakili Kabupaten Bogor dalam lomba perpustakaan tingkat Provinsi Jawa Barat.

Kepala Seksi Pengelolaan Perpustakaan Daerah Pemerintah Kabupaten Bogor, Eli Nurhayati, kemarin mengatakan, di tingkat Provinsi Jabar, Perpustakaan Desa Cileungsi Kidul juga berhasil masuk dalam 10 besar, sehingga membuka peluang untuk tampil sebagai yang terbaik se-Jabar.

"Di tingkat Kabupaten Bogor, Perpustakaan Cileungsi Kidul berhasil menyisihkan sejumlah perpustakaan lainnya. Perpustakaan ini memang yang terbaik berdasarkan hasil penilaian tim penilai," ungkap Eli Nurhayati melalui sambungan telepon.

Menurut dia, pengumuman pemenang lomba perpustakaan di tingkat Provinsi Jabar akan dilaksanakan, Kamis (12/7), mendatang. "Kita berharap, Perpustakaan Cileungsi Kidul sebagai perwakilan Kabupaten Bogor, bisa tampil sebagai juara pertama. Doa'kan saja," serunya.

Keberhasilan menjadi jawara di tingkat Kabupaten Bogor, menjadikan Perpustakaan Cileungsi Kidul ini berhak atas hadiah, berupa rak dan uang pembinaan. Khusus uang pembinaan, papar Eli, akan diberikan, pada Agustus mendatang.

"Kita berharap, dengan keberhasilan itu, bisa menjadi motivasi perpustakaan lebih maju lagi. Diharapkan pula, bisa memotivasi pengelola perpustakaan lainnya ke hal yang sama," terangnya.

Pengelola Perpustakaan Desa Cileungsi Kidul, Sugeng Pribadi menyatakan, pihaknya merasa bangga dengan meraih juara pertama. Terlebih, karena pengoperasian perpustakaan itu sendiri masih terbilang baru."Kita cukup bangga dengan keberhasilan menjadi juara pertama. Sebab, kita masih baru, namun sudah bisa menorehkan prestasi," imbuhnya.

Meski meraih sukses, menurut Sugeng, tidak akan membuat pihaknya besar kepala. Sebaliknya, keberhasilan itu akan dijadikan sebagai pendorong untuk lebih meningkatkan prestasi di masa mendatang.

Keberhasilan Perpustakaan Cileungsi Kidul sebagai juara pertama itu juga mengalirkan komentar positif dari sejumlah tokoh di wilayah Cileungsi dan Bogor Timur. Salah satunya, dari Budi Sembiring, seorang tokoh yang juga pengusaha di Bogor Timur, Kabupaten Bogor.

Bahkan, menurutnya, keberhasilan dalam event itu tergolong spektakuler. "Perpustakaan itu baru beberapa bulan beroperasi, namun sudah mampu menjadi yang terbaik di Kabupaten Bogor," ujarnya.

Jaringan Solidaritas Bogor Timur bahkan memberikan apresiasinya dalam bentuk dukungan terhadap keberadaan Perpustakaan Cileungsi Kidul itu. Dalam waktu beberapa hari mendatang, menurut H. Aan Ansori, Ketua JSBT, pihaknya akan memberikan bantuan sejumlah buku. "Bantuan buku itu akan kita serahkan, guna menambah koleksi perpustakaan," tambah H. Aan yang didampingi Jani Ginting, Sekretaris JSBT.
(EKA)
*** 

Rabu, 20 Juni 2012

Lintas Berita : Lomba Perpustakaan Desa Terbaik Kab. Bogor


CILEUNGSI - Perpustakaan Desa Cileungsi Kidul, Kecamatan Cileungsi masuk dalam tiga besar terbaik se-Kabupaten Bogor. Dua perpustakaan desa lainnya, adalah Desa Citapen, dan Lemah Duhur, Kecamatan Ciawi.

Ketiga perpustakaan desa tersebut akan bersaing dalam lomba perpustakaan desa tingkat Kabu­paten Bogor. Pemenangnya akan menjadi perwakilan Kabupaten Bogor dalam perlombaan serupa di tingkat Provinsi Jawa Barat.

Kepala Perpustakaan Desa Cileungsi Kidul, Sugeng Pribadi mengatakan, masuknya perpustakaan mereka dalam tiga besar menjadi prestasi tersendiri bagi pihaknya sebagai pengelola dan juga kebanggaan bagi masyarakan Desa Cileungsi Kidul.

Padahal, baru beroperasi dan langsung mampu mendapat predikat tiga besar untuk tingkat kabupaten. "Perpustakaan ini baru berdiri beberapa bulan lalu. Tapi, sudah mampu membawa nama harum Cileungsi," katanya, Selasa (19/6).

Dalam seleksi untuk menentukan siapa yang akan menjadi perwakilan Kabupaten Bogor dalam lomba tingkat provinsi mendatang, Sugeng Pribadi menambahkan, pihaknya optimis akan meraih hasil yang terbaik.

Seleksi sendiri akan dilakukan pada Agustus, mendatang. "Sebenarnya semua berpeluang sama untuk bisa tampil sebagai perwakilan Kabupaten Bogor. Tapi kami optimis bisa unggul," jelas­nya.

(EKA)