Sabtu, 12 Juli 2014
Cileungsi Kidul Kembali Mewakili Kab. Bogor ke Tingkat Provinsi
Mempertahankan lebih berat daripada merebut. Mungkin
pameo tersebut sangat tepat disandang perpustakaan umum desa Cileungsi Kidul
yang di tahun 2014 ini mendapat gelar “terbaik” di Kabupaten Bogor. Sehingga, untuk
kedua kalinya perpustakaan desa Cileungsi Kidul, Kecamatan Cileungsi kembali
mewakili Kabupaten Bogor ke lomba perpustakaan desa tingkat provinsi Jawa Barat
tahun 2014. Sebelumnya, tahun 2012 perpustakaan desa Cileungsi Kidul berhasil
meraih juara 1 tingkat kabupaten Bogor dan juara 2 tingkat provinsi Jawa Barat.
Setelah lolos penilaian administratif, hari Jumat
(11/7/2014) perpustakaan desa Cileungsi Kidul dikunjungi tim juri dari Badan
Perpustakaan dan Kearsipan Daerah (Bapusipda) provinsi Jawa Barat, sebagai
rangkaian penilaian lapangan. Seperti diungkapkan tim juri Bapusipda Jabar,
Siti Herta Anggia dan Agus Munawar bahwa penilaian langsung di lapangan hanya
dilakukan terhadap perpustakaan desa yang masuk dalam 7 besar saja, yang
nantinya akan diambil 5 besar untuk penentuan juara 1 sampai 3 dan harapan 1
dan 2. “Untuk juara 1 secara otomatis akan dikirim ke tingkat nasional,
mewakili provinsi Jawa Barat,” tutur Siti Herta Anggia.
Menurut Sugeng Pribadi, Kepala Perpustakaan desa
Cileungsi Kidul, “Untuk berlomba di tingkat provinsi tidaklah mudah. Kami harus
terus melakukan inovasi dan pengembangan pengelolaan perpustakaan, utamanya
peran di masyarakat agar terasa manfaat keberadaannya,” Selain itu, “Sistem
penjurian tahun ini nampaknya ada sedikit perubahan. Peran pemerintah desa
dalam pengembangan perpustakaan menjadi point
penting dalam penilaian. Ini yang akan menjadi perhatian kami berikutnya.”
Untuk peluang juara di tingkat provinsi, pengelola
perpustakaan desa Cileungsi Kidul tidak mau sesumbar, “Bisa bertahan di
peringkat 2 Jawa Barat saja sudah sangat bagus. Apalagi perpusdes lain juga
punya kelebihan. Tapi target kami tetap juara 1 provinsi, agar bisa berlomba di
tingkat nasional,” ungkat Sugeng, yang selama penilaian didampingi tim dari
Perpustakaan Daerah kabupaten Bogor, staf desa Cileungsi Kidul dan pengurus
Koperasi Madani yang selama ini bekerjasama dengan perpustakaan desa.
Yang pasti, seperti diungkapkan Apan Suryadi, S.PdI
(Wakil Kepala Perpustakaan desa Cileungsi Kidul), tugas utama perpustakaan desa
bukan semata-mata disiapkan untuk mengikuti lomba, “Tetapi bagaimana
perpustakaan bisa tetap berjalan berkelanjutan, dan bisa memberikan kontribusi
positif pada masyarakat pada umumnya. Percuma kita menyandang predikat juara
propinsi kalau masyarakat sekitar tidak merasakan dampak dari kemenangan itu
sendiri.”
Ya, sebuah kalimat bijak yang patut untuk direnungkan oleh pengelola
perpustakaan desa, dimanapun itu!
Senin, 04 November 2013
Pustaka Swadaya Desa Cileungsi Kidul (3)
Tampak depan Perpustakaan Desa Cileungsi Kidul
(Foto: Novri, KBR68H)
Contoh Perpustakaan
Setidaknya bisa
diilihat dari berbagai kegiatan yang ada. Perpustakaan tak sekadar tempat
yang hening untuk membaca atau meminjam buku.
Masih buruknya
pengelolaan perpustakaan bisa ditengok di sejumlah sekolah, Seperti
dituturkan salah satu petugas perpustakaan di sebuah SMA negeri
Jakarta, Siswiningsih menjelaskan, ”Tadinya sih ada majalah, tabloid. Tapi
sekarang katanya di stop karena katanya yang baca ibu-ibu. Bukan anak-anak yang
baca.Tadinya kita langganan, tapi distop. Kata bendaharanya yang baca ibu-ibu.
Padahal namanya perpustakaan ya engga ibu-ibu, engga anak-anak. Cuma ya
udahlah, mau diapain.”
Siswa nyaris tak
ada waktu untuk datang berkunjung. Saat istirahat, mereka lebih suka kongkow
bersama rekannya atau makan di kantin. Upaya menghidupkan perpustakaan
sekolah terang Sis sebenarnya tetap ada. Salah satunya kata guru fisika,
Fahrizal dengan cara mengajak siswa belajar di perpustakaan.
“Saya bawa ke
perpustakaan, mereka terserah, santai aja. Ada yang selonjoran. Jadi suasana
yang jenuh di kelas, saya ganti suasana santai. Bahwa fisika itu tidak momok
dengan hitung-hitungan. Mau bagaimana kita bisa menghitung, mau tiduran,
selonjoran. Yang penting kegiatan belajar mengajar berjalan,” kata Fahrizal.
Untuk hidupkan
perpustakaan perlu terobosan dan kreatifitas seperti yang dilakoni
pengelola Perpustakaan Desa Cileungsi Kidul. Koleksi buku dan bahan bacaan yang
tersedia di perpustakaan idealnya seperti di toko buku jelas
Juru Bicara
Perpustakaan Nasional, Agus Sutoyo menambahkan, ”Semboyan toko buku harusnya
kita pakai itu. Hari ini judul keluar, buku itu sudah ada di rak-rak toko buku.
Ini yang sulit kita adakan, bahwa setiap buku baru sudah harus ada di
perpustakaan. Jadi kalau masyarakat ke toko buku mungkin anggarannya terbatas,
itu harusnya sudah ada di perpustakaan.”
Perpustakaan Desa
Cileungsi Kidul bisa dijadikan contoh perpustakaan lain di tanah
air. Harapannya lewat ragam kegiatan dan koleksi bacaan yang
dimiliki ikut mencerdaskan dan membuat senang para pengunjungnya.
Jumat, 04 Oktober 2013
Pustaka Swadaya Desa Cileungsi Kidul (2)
Kepala Perpustakaan Desa Cileungsi Kidul Sugeng
Pribadi (tengah)
bersama staf perpustakaan (Foto: Novri, KBR68H)
Pemutaran Film
Soal
kunjungan yang disebut Sugeng Pribadi tadi maksudnya siswa dari sekolah
sekitar yang datang menyambangi perpustakaan ini. “Setelah datang ke
perpustakaan, kami sedikit beri gambaran perpustakaan itu apa. Bahwa
perpustakaan itu bukan kumpulan buku-buku yang menjemukan. Kemudian kami ajak
fun game. Kalau mereka dari Desa Cileungsi Kidul, akan ada semacam kuis-kuis
kecil, ‘siapa nama kepala desa?’, jadi mereka akan happy, jadi fun di
perpustakaan. Baru setelah mereka relax, masuk perpustakaan, dengan senang
mereka akan membaca. Biasanya sih maksimal 3 jam,” kata Sugeng.
Kedatangan
rombongan sekolah tersebut tak begitu saja terjadi. Sugeng dan kawan-kawan
pengelola perpustakaan rutin jemput bola ke sekolah-sekolah. Awalnya memang
sulit menarik minat pengunjung ke perpustakaan ini kalau tak melakukan jemput
bola, kata petugas perpustakaan, Siti Hindun. Dengan pendekatan kepada orang
tua juga, anak-anak pun ramai berkunjung, apalagi kalau akhir pekan.
Salah satu sekolah
yang rutin mendatangi perpustakaan Desa Cileungsi Kidul adalah pelajar di
tempat Apan Suryadi mengajar, SD Negeri Babakan 1. “Secara berkala setiap Jumat
Sabtu kami programkan setiap minggunya, baik siswa putra-putri. Karena
keterbatasan tempat di sini (di perpustakaan), paling satu kali kunjungan itu
40 anak,” kata Apan.
Bahkan kata kepala
perpustakaan, Sugeng Pribadi, ada sekolah yang jauh-jauh hari sudah memesan
tempat untuk beberapa bulan kunjungan. “Jadi ada satu sekolah itu ada
yang sudah pesan untuk delapan sesi. Delapan sesi bisa dibayangkan 8 x 30 siswa
sudah 240 orang. Belum sekolah yang lain. Ini termasuk program yang lumayan
sukses sehingga dikunjungi banyak anak-anak,” jelasnya.
Di bagian belakang
perpustakaan, ada sebuah ruangan yang luasnya sekitar 4 x 8 meter. Di dindingnya,
nampak papan tulis yang menyisakan guratan gambar binatang. Ruangan ini
juga dilengkapi projector. Inilah tempat yang biasa digunakan untuk
menyaksikan film atau mendongeng.
“Yang menarik ini,
belum pernah ada perpustakaan desa mengadakan nonton bareng. Jadi setiap malam
minggu daripada anak-anak di komplek perumahan atau sekitarnya itu berkeliaran
main PS (play station), atau ke mall, kami kumpulkan di perpustakaan. Kami
putarkan film layar lebar yang mengandung unsur edukatif. Kalau sekarang seperti
Tendangan dari Langit, Laskar Pelangi. Jadi kadang-kadang kita request, film
apa yang mereka inginkan, kita coba carikan,” jelas Sugeng.
Siswa tempat Apan
mengajar suka datang ke sini saban malam minggu untuk menonton film yang
mendidik. “Kami juga gelar mendongeng, kemudian nonton bareng, layar lebar,
film-film setiap malam minggu,” imbuhnya. Pengelola Perpustakaan Desa Cileungsi
Kidul berupaya membuat pengunjung betah dan nyaman.
Perpustakaan Desa
Cileungsi Kidul memang tak semata berfokus ke layanan buku.
Pengelola juga menyediakan berbagai macam program. Mulai dari
bimbingan belajar untuk siswa sampai membuat ragam lomba. “Di awal-awal
berdiri kami mengadakan lomba mewarnai gambar dan menggambar untuk SD dan TK se-Kecamatan
Cileungsi. Di sana ada sekitar 600-700 peserta dan halaman kami tak cukup untuk
menampung mereka selama dua hari. Ada hal-hal lain yang kami coba misalnya
dengan mengadakan lomba resensi buku untuk anak-anak SMP dan SMA,” kata Sugeng.
Di halaman sebelah
kanan perpustakaan, ada ruangan terbuka seluar 4 x 10 meter. Di dinding yang
dibalut cat biru dipajang foto perjalanan dua tahun perpustakaan ini. Ini
adalah tempat pemberdayaan masyarakat sekitar. Perpustakaan menjadi
tempat diskusi bisnis rumahan, ujar warga setempat, Siti Hindun.
Warga belajar,
berdiskusi, dan mendapat informasi tambahan. Seperti cara membatik dan membuat
makanan sehat. Meski punya seabrek kegiatan, tapi kepala perpustakaan, Sugeng
Pribadi masih punya kegundahan. Koleksi bacaan baru dirasa masih kurang. Sebut
saja koran atau majalah.
“Ini yang saya
terus terang miris. Sebenarnya perpustakaan ini adalah juara kabupaten, juara
provinsi. Kemudian kami coba ke beberapa penerbit daerah untuk memberikan
support, minimal memberikan ya free lah satu koran harian, tabloid. Sehingga
masyarakat ini, karena dampaknya menurut saya cukup signifikan. Free satu
harian, akan dibaca banyak orang,” jelasnya.
Kegundahan hatinya
didengar pihak Perpustakaan Nasional. Perpustakaan ini berfungsi menyusun
kebijakan nasional di bidang perpustakaan, salah satunya mengelola perpustakaan
desa. Juru Bicara Perpustakaan Nasional, Agus Sutoyo mengatakan Perpustakaan
Desa Cileungsi Kidul bisa mengajukan ke kabupaten atau langsung ke Perpustakaan
Nasional.
“Bisa banget.
Makanya kepala perpustakaannya itu membuat surat ke kabupaten/kota. Bahkan ke
Perpustakaan Nasional pun kalau itu memang, kita menyebutnya perpustakaan
komunitas, itu bisa dapat bantuan. Jadi ada satu pusat yang membawahi itu Pusat
Pengembangan Perpustakaan di Jalan Merdeka Selatan No. 11,” terang Agus.
***
Rabu, 04 September 2013
Pustaka Swadaya Desa Cileungsi Kidul (1)
Suasana ruang baca di Perpustakaan Desa Cileungsi Kidul.
Apa yang Anda bayangkan jika berkunjung
ke perpustakaan? Tempat yang hening atau sekadar lokasi untuk membaca
atau meminjam buku semata? Lupakan itu semua. Pengelola Perpustakaan Desa
Cileungsi Kidul di Kabupaten Bogor, Jawa Barat mengubah kesan
perpustakaan yang membosankan. Perpustakaan ini punya seabreg kegiatan
untuk membuat betah pengunjungnya terutama anak-anak. Mulai dari pemutaran film
sampai diskusi santai.
Siang itu, Habib Ahmad Ayasi tampak serius mengamati sebuah buku cerita. Bocah
kelas 2 SD ini sedang membuka halaman buku cerita yang dilengkapi dengan soal
hitung-hitungan sederhana. Panas terik matahari tak menyurutkan niatnya datang
ke perpustakaan Desa Cileungsi Kidul sepulang sekolah.
Habib hampir tiap hari datang ke perpustakaan yang ada di Kabupaten Bogor, Jawa
Barat ini. Inilah perpustakaan hasil urunan warga Desa Cileungsi Kidul. Mereka
menyewa sebuah rumah seluas 84 meter persegi atau kira-kira hampir seluas
lapangan bulu tangkis. Lima petugas perpustakaan dipekerjakan di sini.
Sejak berdiri hampir dua tahun lalu perpustakaan ini hanya mengkoleksi seribu
eksemplar buku hasil sumbangan Pemerintah Kabupaten Bogor, kata Kepala
Perpustakaan, Sugeng Pribadi. Sebelum dipajang di rak perpustakaan, buku –buku
tersebut teronggok sekitar dua tahun di kantor desa.
“Permasalahan klasik. Di desa itu, kalau dapat buku, kemudian perpustakaannya
dimana tempatnya? Akhirnya singkat cerita dari bapak kepala desa, kita
ngobrol-ngobrol dengan warga yang lain, akhirnya kita carikan tempat. Kita
sepakati perpustakaan desa ini akan lebih bagus kalau ditangani masyarakat
secara swadaya,” kata Sugeng.
Salah satu petugas perpustakaan, Esi Sukaesih menuturkan alasan
berdirinya perpustakaan. Salah satunya kata dia untuk menggugah minat baca
anak. “Merasa prihatin dengan lingkungan. Kalau engga ada perpustakaan,
anak-anak itu kebanyakan main. Daripada main mending baca buku, mainnya ke sini
(ke perpustakaan-red). Maunya saya sih begitu, tapi namanya anak-anak kan
enggak bisa dipaksa. Udah gitu teknologi sudah canggih. Susah...Menumbuhkan
minat baca anak-anak itu sulit banget,” jelasnya.
Sebagian buku koleksi perpustakaan kata Sugeng merupakan sumbangan warga
setempat. Total koleksi buku di perpustakaan ini mencapai hampir 4
ribu eksemplar dengan berbagai jenis judul. Ribuan buku tersebut tersusun rapi
di rak-rak di ruangan yang berbentuk segi empat. Di bagian tengah
ruangan disediakan kursi dan bangku dengan karpet hijau untuk pembaca menikmati
isi buku.
***
Kamis, 13 Desember 2012
Asosiasi Terbentuk, Perpustakaan Desa Optimis Makin Berkembang
Para
inisiator pembentukan Asosiasi Perpustakaan Desa Kabupaten Bogor
foto
bersama tim dari Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kabupaten Bogor
dan
Propinsi Jawa Barat.
Sugeng Pribadi (berdiri, tengah) terpilih sebagai Ketua
Umum Asosiasi.
Setelah melakukan serangkaian pertemuan
pendahuluan antar perpustakaan desa dalam beberapa bulan terakhir, akhirnya
Asosiasi Perpustakaan Desa Kabupaten Bogor secara resmi terbentuk pada hari Kamis,
13 Desember 2012. Asosiasi yang bertujuan untuk lebih memberdayakan
perpustakaan desa dalam upaya pencerdasan masyarakat melalui media informasi
ini diprakarsai 5 perpustakaan desa yang ada di Kabupaten Bogor, yaitu
Cileungsi Kidul (Kec. Cileungsi), Lemah Duhur (Kec. Caringin), Cipelang (Kec.
Cijeruk), Caringin (Kec. Caringin) dan Pabuaran (Kec. Cibinong), dengan
difasilitasi oleh Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kabupaten Bogor.
Musyawarah pembentukan Asosiasi yang dilakukan
bersamaan dengan acara “Seminar Kajian Perilaku Pencarian Informasi Masyarakat
Jawa Barat” yang diadakan oleh Badan Perpustakaan dan Kearsipan Propinsi Jawa
Barat ini diadakan di Puri Avia Hotel, Cipayung (Puncak), dan sepakat memilih Sugeng Pribadi, SE, Kepala Perpustakaan Desa
Cileungsi Kidul, sebagai Ketua Umum, Apan
Suryadi, S.Pd.I (Desa Cileungsi Kidul) sebagai Sekretaris, dan Titi Purwaningsih, S.Pd. (Desa Lemah
Duhur) sebagai Bendahara, sedang instrumen kepengurusan lainnya akan ditentukan
kemudian.
Dalam pemaparan umum setelah terpilih, Sugeng Pribadi menitik beratkan pada
perlunya pendataan dan konsolidasi antar perpustakaan desa di wilayah Kabupaten
Bogor, yang jumlahnya ratusan, sebagai program awal yang harus dijalankan.
“Potensi desa untuk mengembangkan perpustakaan sangatlah besar, tetapi banyak
yang belum faham cara pengelolaannya, sehingga stimulus bantuan buku dari
pemerintah lebih banyak terbengkalai begitu saja. Adalah tugas Asosiasi untuk
membantu pengembangannya, baik dari segi organisasi maupun sumberdaya
manusianya. Jangan hanya dibebankan pada pemerintah saja, tetapi Perpustakaan
desa yang sudah maju harus ikut membantu,” ujar Kepala Perpustakaan Desa
Cileungsi Kidul ini, yang di tahun 2012 berhasil menyabet Juara 1 Perpustakaan
Desa terbaik tingkat Kabupaten Bogor, dan Juara 2 tingkat Propinsi Jawa Barat.
Sementara itu, Ade M. Sya’ban dan Eli
Nurhayati, SH. (Kasie Pengelolaan KAPD Kabupaten Bogor) yang melakukan
pendampingan selama proses musyawarah berlangsung sangat optimis Asosiasi bisa
merealisasikan misi maupun program yang diembannya. “Para inisiator Asosiasi
ini berasal dari para pengelola perpustakaan desa yang sudah punya prestasi
mulai dari tingkat kabupaten, propinsi sampai nasional, jadi kemampuan untuk
ikut membantu mengembangkan perpustakaan desa yang lain bisa diandalkan. Yang
terpenting adalah Asosiasi bekerja dengan ikhlas dan sungguh-sunggu, agar
pengembangan perpustakaan desa di Kabupaten Bogor bisa lebih cepat dan merata,”
ujar Ade M. Sya’ban.
***
Rabu, 28 November 2012
Peningkatan Ekonomi Masyarakat Berbasis Perpustakaan Desa
Menjelang berakhirnya tahun 2012, Perpustakaan
Desa Cileungsi Kidul, Kec. Cileungsi, mengadakan Rapat Kerja untuk mengevaluasi
program-program yang telah direalisasikan pada tahun 2012 dan menyusun rencana
kerja sebagai proyeksi kegiatan di tahun 2013 mendatang. Rapat kerja yang
diadakan di salah satu villa di daerah Cisarua Puncak, tanggal 24-25 Nopember
2012, dihadiri seluruh pengurus dan pustakawan perpustakaan desa serta Kepala
Desa Cileungsi Kidul yang diwakili oleh Sekretaris Desa, Saeful Anwar.
Menurut Sugeng
Pribadi, Kepala Perpustakaan Desa Cileungsi Kidul, rapat kerja yang
bertajuk “Optimis, Lebih Baik & Lebih Maju di 2013” ini sengaja lebih awal
diadakan karena, “Sebagai Perpustakaan Desa terbaik I tingkat kabupaten Bogor dan
terbaik II tingkat propinsi Jawa Barat tahun 2012, kami harus tetap menjaga
‘status terbaik’ itu dengan menjaga ritme kerja yang sudah ada, dan akan coba kami
tingkatkan di tahun 2013 untuk mencapai prestasi yang lebih baik, yaitu tingkat
nasional.” Disamping itu, “Untuk
kedepannya kami akan lebih berorientasi pada pengembangan ekonomi masyarakat
yang berbasis perpustakaan, karena untuk sisi layanan, koleksi dan
administratif, perpustakaan kami sudah cukup memadahi,” lanjutnya.
Sebagai bentuk konkrit dari program pengembangan
ekonomi masyarakat, perpustakaan desa Cileungsi Kidul kembali akan menggandeng
Koperasi MADANI Cileungsi sebagai mitranya, utamanya untuk support modal usaha.
“Kalau di tahun 2012 kami mensupport perpustakaan desa dari segi sumber daya
manusia (SDM) dan teknologi informasi (IT), di tahun 2013 kami akan konsentrasi
pada support modal usaha bagi kelompok-kelompok pembaca yang serius ingin
mengembangkan usaha berdasar buku yang dibacanya di Perpustakaan,” jelas Jaelani, S.Pd, Ketua Koperasi Madani
Cileungsi, yang ikut hadir dalam rapat kerja tersebut.
Sementara Kepala Desa Cileungsi Kidul, yang
diwakil Sekretaris Desa Saeful Anwar,
dalam arahannya lebih menekankan pada perlunya menjalin komunikasi lebih
intensif lagi pada masyarakat dan instansi terkait, baik melalui
kegiatan-kegiatan kemasyarakatan maupun koleksi buku-buku perpustakaan, “Karena
dengan menyediakan buku yang punyai nilai tambah bagi masyarakat, berarti
Perpustakaan desa sudah punya bukti nyata untuk merealisasikan program
pengembangan ekonomi masyarakat. Dan ini harus dibarengi dengan komunikasi dan
koordinasi yang terus menerus tanpa putus,” paparnya.
***
Rabu, 10 Oktober 2012
Perpustakaan Desa Menjadi Obyek Wisata Pustaka
Upaya
pengelola Perpustakaan Umum Desa Cileungsi Kidul untuk menjadikan Perpustakaan sebagai
“sahabat” bagi anak-anak nampaknya mulai menuai hasil. Jika selama ini
kunjungan Perpustakaan didominasi anak-anak usia sekolah dasar (SD), yang datang
ke Perpustakaan atas kesadaran sendiri – perorangan – kini mulai datang secara
berombongan, atas inisiatif dan dorongan pihak sekolah.
Adalah
Sekolah Dasar Negeri (SDN) Babakan I Cileungsi, Kab. Bogor yang mulai
mengirimkan siswanya ke Perpustakaan Umum Desa Cileungsi Kidul, dengan
programnya yang bertajuk Wisata Pustaka. Seperti diungkapkan Ibu Nopi – guru pendamping
siswa – program Wisata Pustaka lebih menitik beratkan pengenalan Perpustakaan pada
anak didik, agar lebih mengenal Perpustakaan lebih dalam, tidak hanya sekadar
pemahaman bahwa Perpustakaan adalah tempat penyimpanan buku yang bisa dipinjam.
Program Wisata
Pustaka yang dimulai tanggal 28 September 2012 ini nyatanya akan dijadikan
agenda tetap mingguan perpustakaan desa. Apan Suryadi, Spd.I, Wakil Kepala
Perpustakaan Desa Cileungsi Kidul sekaligus merangkap Humas menyebutkan, bahwa
program ini dijadwalkan tetap setiap hari Jumat (siang) dan Sabtu (pagi dan
siang), sehingga kesempatan sekolah-sekolah yang ada di wilayah Kecamatan
Cileungsi semakin besar untuk berkeunjung ke Perpustakaan.
Karena
keterbatasan tempat, untuk program Wisata Pustaka ini lebih dititik beratkan
untuk siswa SD kelas IV, V dan VI ; dan setiap kunjungan dibatasi maksimal 20
siswa, agar siswa lebih leluasa dalam mendalami Perpustakaan, selain itu unsur efektivitas
pengelola (pustakawan) ‘memandu’ siswa juga menjadi pertimbangan.
Penyambutan oleh Bapak Sugeng Pribadi, Kepala Perpustakaan Umum Desa Cileungsi Kidul, mengawali setiap acara Wisata Pustaka.
Antusisme siswa SDN Babakan 1 saat mengisi formulir keanggotaan.
Apa yang dibaca anak-anak ini? Ternyata beragam, dari komik, majalah anak-anak, buku cerita, sampai buku teknologi ringan.
Dengan penempatan buku sesuai klasifikasinya, membuat anak-anak lebih mudah mencari buku yang diinginkannya.
Foto bersama pengelola perpustakaan -- sebagai kenang-kenangan -- sebelum pamit pulang kembali ke sekolahnya.
Senin, 10 September 2012
Kepala KAPD Kab. Bogor Kunjungi Perpustakaan Desa
Sebagai bagian dari pembinaan terhadap Perpustakaan Desa
yang ada di Kabupaten Bogor, pada hari Rabu tanggal 29 Agustus 2012, Kepala
Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kabupaten Bogor, Drs. H. Ferry Adnan, M.Si.,
berkesempatan mengunjungi Perpustakaan Umum Desa Cileungsi Kidul, Kecamatan
Cileungsi, yang berada di areal Perumahan Grand Harmony Blok B No. 8 Cileungsi.
Tentu saja kunjungan yang dibarengi dengan penyerahan hadiah secara simbolis berupa satu set rak buku – karena Perpustakaan Desa Cileungsi Kidul berhasil meraih
Juara I Perpustakaan Desa tingkat Kabupaten Bogor – ini bukan hanya Bapak Ferry
Adnan sendiri, tetapi juga diserta rombongan pustakawan dan beberapa staf
Kantor Arsip dan Perpusda Kabupaten Bogor, termasuk juga Ibu Eli Nurhayati, SH.
Sebagai Kepala Seksi Pengelolaan Perpustakaan KAPD Kab. Bogor.
Karena acara kunjungan ini sifatnya lebih kepada
pembinaan dan silaturahim, maka suasananyapun tidaklah sedemikian formal.
Apalagi tim pustakawan dan Ibu Eli sendiri sudah sangat familiar dengan
Perpustakaan Desa Cileungsi Kidul, karena sudah beberapa kali melakukan kunjungan
dan pembinaan. Meski demikian, arahan dan saran-saran dari Bapak Ferry Adnan
untuk kemajuan dan perkembangan Perpustakaan Desa sendiri sangatlah berharga,
apalagi untuk menghadapi era informasi yang sudah semakin maju tentu diperlukan
inovasi-inovasi tambahan dalam mengelola Perpustakaan desa.
Kunjungan yang memakan waktu hampir 3 jam ini diterima langsung oleh Kepala Perpustakaan Desa Cileungsi Kidul, Sugeng Pribadi, SE., Humas Perpustakaan Desa: Apan Suryadi, S.PdI., dan pustakawan serta staf/karyawan Perpustakaan Desa. Selain itu, juga
dihadiri oleh Sekretaris Desa Cileungsi Kidul, Bapak Saeful Anwar – mewakili Kepala
Desa Cileungsi Kidul, H.M. Malkan Ardi, yang berhalangan hadir – Pengurus dan
Pengelola Koperasi MADANI Cileungsi (yang selama ini bekerjasama dengan
Perpustakaan Desa), dan juga ibu-ibu Pengurus Yayasan Sekar Pertiwi Cileungsi,
yang menjadi bagian kelompok binaan Perpustakaan Desa.
Berikut foto-foto dalam acara tersebut:
Bincang santai di ruang baca perpustakaan, dari kiri: Ibu Eli Nurhayati (Kasie Pengelolaan Perpustakaan KAPD Kab. Bogor), Sugeng Pribadi (Kepala Perpustakaan Desa Cileungsi Kidul), Bapak Ferry Adnan (Kepala KAPD Kab. Bogor).
Sekretaris Desa Cileungsi Kidul, Bapak Saeful Anwar, memberikan penjelasan kepada rombongan KAPD Kab. Bogor seputar upaya-upaya pembenahan yang dilakukan oleh pihak desa terhadap perpustakaan.
Pustakawan dan Staf KAPD Kab. Bogor berkesempatan keliling dan melihat ruangan yang dipakai Perpustakaan Desa Cileungsi Kidul, sekaligus memberikan masukan-masukan positif untuk perkembangan Perpustakaan Desa.
Staf Perpustakaan Desa bersama Ibu-ibu Pengurus Yayasan Sekar Pertiwi (YSP). Sebagai bagian dari kelompok masyarakat, YSP selalu ikut serta dalam aktivitas Perpustakaan Desa. Selain memberikan kontribusi positif, juga menjadi bagian dalam pengembangan Perpustakaan Desa, terutama sebagai motivator kelompok binaan perpustakaan.
Foto bersama di teras Perpustakaan Desa Cileungsi Kidul, sebelum pamitan.
Senin, 03 September 2012
Perpustakaan Desa Diharap Bisa Rangkul Perusahaan
Perpustakaan Desa Cileungsi Kidul, Kabupaten Bogor, diminta untuk lebih merangkul perusahaan-perusahaan yang ada di wilayah ini dalam penguatan fungsi dan keberadaan Perpustakaan tersebut ke depan.
Permintaan itu disampaikan Kepala Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kabupaten Bogor, Ferry Adnan saat melakukan kunjungan bersama stafnya ke Perpustakaan Cileungsi Kidul.
"Kita berkeyakinan, dengan adanya kerjasama yang erat antara Perpustakaan Desa Cileungsi Kidul dengan perusahaan-perusahaan melalui program Corporate Social Responsibility, maka keberadaan Perpustakaan Desa Cileungsi Kidul ini, akan semakin bermanfaat bagi masyarakat," kata Ferry Adnan yang ditemui di sela-sela kunjungannya, kemarin.
Kunjungan Kepala Kantor APD Pemerintah Kabupaten Bogor, Ferry Adnan itu sekaligus juga untuk menyerahkan hadiah kepada Perpustakaan Desa Cileungsi Kidul yang belum lama ini berhasil meraih Juara II di Tingkat Jawa Barat. Hadiah yang diberikan berupa uang pembinaan dan sejumlah peralatan Perpustakaan.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, setelah sukses menyabet gelar Juara I di Tingkat Kabupaten Bogor, Perpustakaan Desa Cileungsi Kidul berhasil meraih sukses dengan tampil sebagai Juara II dalam lomba antarperpustakaan se-Jawa Barat. Perpustakaan Desa Cileungsi Kidul sendiri merupakan perwakilan Kabupaten Bogor dalam perlombaan tersebut.
"Perwakilan Kabupaten Bogor, yakni Perpustakaan Desa Cileungsi Kidul berhasil meraih Juara II. Sedangkan Juara I adalah, Perpustakaan dari Losari, Cirebon. Hasil itu cukup memuaskan kita," kata Eli Nurhayati, Kepala Seksi Pengelolaan Perpustakaan Kabupaten Bogor melalui sambungan telepon belum lama ini.
Pengelola Perpustakaan Desa Cileungsi Kidul, Sugeng Pribadi juga tidak menampik hasil tersebut. Menurut dia, walau hanya meraih peringkat kedua, pihaknya sudah cukup puas. Apalagi, Perpustakaan Cileungsi Kidul merupakan Perpustakaan yang baru beroperasi sejak beberapa bulan lalu.
"Hasil ini sudah membanggakan. Kami akan menjadikan prestasi ini sebagai motivasi untuk lebih mengembangkan diri lagi ke depan, sehingga selain akan mencatat prestasi lainnya, juga agar lebih bermakna bagi masyarakat banyak," jelasnya.
***
sumber: http://www.pakuanraya.com/
Jumat, 13 Juli 2012
Cileungsi Kidul Juara 2 Perpustakaan Desa se-Jawa Barat
“Koleksi buku, pengolahan bahan pustaka, pembinaan dan pengembangan SDM serta kerja sama. Cileungsi Kidul sudah memenuhi kriteria, makanya mereka layak untuk mewakili Kabupaten Bogor”
-----
Prestasi gemilang diraih oleh Desa Cileungsi Kidul, Kecamatan Cileungsi. Perpustakaan desanya meraih juara kedua lomba perpustakaan desa se-Jawa Barat. Sebelumnya, desa tersebut menjadi juara pertama tingkat Kabupaten Bogor yang diselenggarakan Kantor Arsip Perpustakaan Daerah (KAPD).
Kasi Pengelolaan Perpustakaan, Eli Nurhayati mengatakan, penilaian yang dilakukan juri saat lomba perpustakaan desa tingkat kabupaten dilakukan secara objektif.
Dari 73 desa yang ikut lomba, perpustakaan Desa Cileungsi Kidul memiliki manajemen pengelolaan yang tertata dengan baik serta dilengkapi sarana dan prasarana yang menunjang. Untuk itu, desa tersebut mewakili Kabupaten Bogor untuk lomba perpustakaan desa tingkat provinsi.
“Koleksi buku, pengolahan bahan pustaka, pembinaan dan pengembangan SDM serta kerja sama. Cileungsi Kidul sudah memenuhi kriteria, makanya mereka layak untuk mewakili Kabupaten Bogor,” ujarnya kepada Radar Bogor, kemarin.
Eli menjelaskan, perpustakaan Desa Cileungsi Kidul tersebut berawal dari stimulan buku dari dana APBN melalui provinsi untuk 50 desa, masing-masing Rp 5 juta. “Alhamdulillah, Cileungsi Kidul meraihnya, dan mereka mendapatkan rak buku, trofi dan uang pembinaan Rp3 juta dari provinsi, karena desa itu mampu mengelola uang yang diberikan dari APBN,” terangnya.
Selain hadiah yang didapat dari provinsi, desa tersebut mendapatkan rak buku, trofi dan uang pembinaan sebesar Rp 3 juta dari Kabupaten Bogor. Untuk juara dua yang diraih oleh Lembahduhur, Kecamatan Caringin mendapat rak buku, trofi dan uang Rp 2 juta. Juara ketiga, dimenangkan Desa Cikarawang, Kecamatan Dramaga mendapat rak buku, trofi dan uang Rp 1 juta.
(ike)
***
Rabu, 11 Juli 2012
Alhamdulillah, Tahun Ini Kami Juara I Kabupaten Bogor
Perlombaan Tingkat Provinsi Jabar :
Perpustakaan Desa Cileungsi Kidul Wakili Kabupaten Bogor
"Di tingkat Kabupaten Bogor, Perpustakaan Cileungsi Kidul berhasil menyisihkan sejumlah perpustakaan lainnya. Perpustakaan ini memang yang terbaik berdasarkan hasil penilaian tim penilai."
WALAU baru beberapa bulan beroperasi, tetapi Perpustakaan Desa Cileungsi Kidul, Kecamatan Cileungsi, sudah mampu berbicara di tingkat Kabupaten Bogor. Dalam penilaian, perpustakaan yang baru berdiri sekitar lima bulan itu berhasil meraih predikat terbaik, dan berhak mewakili Kabupaten Bogor dalam lomba perpustakaan tingkat Provinsi Jawa Barat.
Kepala Seksi Pengelolaan Perpustakaan Daerah Pemerintah Kabupaten Bogor, Eli Nurhayati, kemarin mengatakan, di tingkat Provinsi Jabar, Perpustakaan Desa Cileungsi Kidul juga berhasil masuk dalam 10 besar, sehingga membuka peluang untuk tampil sebagai yang terbaik se-Jabar.
"Di tingkat Kabupaten Bogor, Perpustakaan Cileungsi Kidul berhasil menyisihkan sejumlah perpustakaan lainnya. Perpustakaan ini memang yang terbaik berdasarkan hasil penilaian tim penilai," ungkap Eli Nurhayati melalui sambungan telepon.
Menurut dia, pengumuman pemenang lomba perpustakaan di tingkat Provinsi Jabar akan dilaksanakan, Kamis (12/7), mendatang. "Kita berharap, Perpustakaan Cileungsi Kidul sebagai perwakilan Kabupaten Bogor, bisa tampil sebagai juara pertama. Doa'kan saja," serunya.
Keberhasilan menjadi jawara di tingkat Kabupaten Bogor, menjadikan Perpustakaan Cileungsi Kidul ini berhak atas hadiah, berupa rak dan uang pembinaan. Khusus uang pembinaan, papar Eli, akan diberikan, pada Agustus mendatang.
"Kita berharap, dengan keberhasilan itu, bisa menjadi motivasi perpustakaan lebih maju lagi. Diharapkan pula, bisa memotivasi pengelola perpustakaan lainnya ke hal yang sama," terangnya.
Pengelola Perpustakaan Desa Cileungsi Kidul, Sugeng Pribadi menyatakan, pihaknya merasa bangga dengan meraih juara pertama. Terlebih, karena pengoperasian perpustakaan itu sendiri masih terbilang baru."Kita cukup bangga dengan keberhasilan menjadi juara pertama. Sebab, kita masih baru, namun sudah bisa menorehkan prestasi," imbuhnya.
Meski meraih sukses, menurut Sugeng, tidak akan membuat pihaknya besar kepala. Sebaliknya, keberhasilan itu akan dijadikan sebagai pendorong untuk lebih meningkatkan prestasi di masa mendatang.
Keberhasilan Perpustakaan Cileungsi Kidul sebagai juara pertama itu juga mengalirkan komentar positif dari sejumlah tokoh di wilayah Cileungsi dan Bogor Timur. Salah satunya, dari Budi Sembiring, seorang tokoh yang juga pengusaha di Bogor Timur, Kabupaten Bogor.
Bahkan, menurutnya, keberhasilan dalam event itu tergolong spektakuler. "Perpustakaan itu baru beberapa bulan beroperasi, namun sudah mampu menjadi yang terbaik di Kabupaten Bogor," ujarnya.
Jaringan Solidaritas Bogor Timur bahkan memberikan apresiasinya dalam bentuk dukungan terhadap keberadaan Perpustakaan Cileungsi Kidul itu. Dalam waktu beberapa hari mendatang, menurut H. Aan Ansori, Ketua JSBT, pihaknya akan memberikan bantuan sejumlah buku. "Bantuan buku itu akan kita serahkan, guna menambah koleksi perpustakaan," tambah H. Aan yang didampingi Jani Ginting, Sekretaris JSBT.
(EKA)
***
Rabu, 20 Juni 2012
Lintas Berita : Lomba Perpustakaan Desa Terbaik Kab. Bogor
CILEUNGSI - Perpustakaan Desa Cileungsi Kidul, Kecamatan Cileungsi masuk dalam tiga besar terbaik se-Kabupaten Bogor. Dua perpustakaan desa lainnya, adalah Desa Citapen, dan Lemah Duhur, Kecamatan Ciawi.
Ketiga perpustakaan desa tersebut akan bersaing dalam lomba perpustakaan desa tingkat Kabupaten Bogor. Pemenangnya akan menjadi perwakilan Kabupaten Bogor dalam perlombaan serupa di tingkat Provinsi Jawa Barat.
Kepala Perpustakaan Desa Cileungsi Kidul, Sugeng Pribadi mengatakan, masuknya perpustakaan mereka dalam tiga besar menjadi prestasi tersendiri bagi pihaknya sebagai pengelola dan juga kebanggaan bagi masyarakan Desa Cileungsi Kidul.
Padahal, baru beroperasi dan langsung mampu mendapat predikat tiga besar untuk tingkat kabupaten. "Perpustakaan ini baru berdiri beberapa bulan lalu. Tapi, sudah mampu membawa nama harum Cileungsi," katanya, Selasa (19/6).
Dalam seleksi untuk menentukan siapa yang akan menjadi perwakilan Kabupaten Bogor dalam lomba tingkat provinsi mendatang, Sugeng Pribadi menambahkan, pihaknya optimis akan meraih hasil yang terbaik.
Seleksi sendiri akan dilakukan pada Agustus, mendatang. "Sebenarnya semua berpeluang sama untuk bisa tampil sebagai perwakilan Kabupaten Bogor. Tapi kami optimis bisa unggul," jelasnya.
(EKA)
sumber: http://www.pakuanraya.com/